JAKARTA - Dominasi Timnas Prancis di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa terus berlanjut. Bermain di Parc des Princes, Sabtu, 11 Oktober 2025 dini hari WIB, Les Bleus sukses menundukkan tamunya, Azerbaijan, dengan skor telak 3-0.
Tiga gol tercipta melalui Kylian Mbappé, Adrien Rabiot, dan Florian Thauvin. Kemenangan ini bukan hanya menegaskan laju sempurna pasukan Didier Deschamps di Grup D, tetapi juga menunjukkan betapa dalamnya kualitas skuad yang tetap berbahaya meski diwarnai rotasi pemain.
Konsistensi Prancis, Mimpi Buruk Lawan Satu Grup
Prancis kini sudah mengantongi sembilan poin penuh dari tiga laga yang dijalani. Mereka tampil konsisten baik di kandang maupun tandang, memperlihatkan bahwa status sebagai finalis Piala Dunia 2022 bukanlah kebetulan.
Sebaliknya, Azerbaijan yang masih ditangani Aykhan Abbasov harus menelan pil pahit. Dari tiga pertandingan, mereka hanya mengoleksi satu poin dan terpuruk di dasar klasemen Grup D. Hasil ini memperlihatkan perbedaan level yang masih sangat jauh antara kedua tim.
Lebih menarik, Deschamps membuktikan bahwa rotasi bukan penghalang bagi performa tim. Sejumlah nama inti diistirahatkan, namun permainan tetap mengalir mulus dengan dominasi penuh sejak menit pertama.
Babak Pertama: Serangan Bertubi, Gol Mbappé Buka Jalan
Sejak peluit awal, Prancis langsung mengurung pertahanan Azerbaijan. Kylian Mbappé sudah menebar ancaman di menit ke-3, tetapi tembakannya masih melebar dari gawang Sahruddin Mahammadaliyev.
Tekanan Les Bleus datang bertubi-tubi. Malo Gusto mencoba peruntungan lewat sepakan keras di menit ke-10, disusul sundulan Dayot Upamecano pada menit ke-18. Namun, Azerbaijan masih mampu menahan serbuan berkat kerja keras barisan belakang yang dikomandoi Abdulla Xaybulayev.
Meski begitu, dominasi Prancis terlalu kuat. Adrien Rabiot dan Khephren Thuram mengontrol penuh lini tengah, sementara Michael Olise rajin mengirim umpan silang berbahaya. Peluang emas datang di menit ke-23, ketika kombinasi Rabiot dan Hugo Ekitike hampir berbuah gol. Sayangnya, sundulan Ekitike masih melenceng tipis.
Gol yang ditunggu akhirnya hadir di masa injury time babak pertama. Kerja sama apik antara Ekitike dan Mbappé berhasil dituntaskan sang kapten dengan tembakan akurat ke pojok gawang. Skor 1-0 menutup paruh pertama, sekaligus membuka jalan kemenangan Prancis.
Babak Kedua: Rabiot dan Thauvin Mantapkan Skor
Selepas jeda, tempo permainan tak banyak berubah. Prancis tetap dominan, sementara Azerbaijan hanya mengandalkan serangan balik cepat. Kingsley Coman hampir menambah keunggulan pada menit ke-49, namun tendangannya masih melebar.
Mbappé kembali mendapat dua peluang emas di menit ke-58, tapi kali ini keberuntungan belum berpihak. Satu tendangan ditepis kiper, sementara yang lain melenceng tipis.
Pada menit ke-69, Les Bleus akhirnya menggandakan skor. Adrien Rabiot sukses memanfaatkan umpan terobosan Eduardo Camavinga yang baru masuk sebagai pengganti. Sepakan terukurnya menaklukkan Mahammadaliyev dan membawa Prancis unggul 2-0.
Rotasi semakin terasa ketika Florian Thauvin masuk menggantikan Mbappé di menit ke-83. Tak butuh waktu lama, semenit kemudian Thauvin mencatatkan namanya di papan skor lewat sepakan kaki kiri hasil assist Theo Hernandez. Gol ini sekaligus menutup pesta 3-0 bagi publik Parc des Princes.
Azerbaijan sendiri sempat mencoba peruntungan dengan memasukkan pemain muda seperti Nariman Akhundzada, tetapi tidak banyak yang berubah. Hingga peluit panjang, skor tetap 3-0 untuk Prancis.
Kedalaman Skuad Jadi Senjata Utama
Satu hal yang menonjol dari laga ini adalah kedalaman skuad Prancis. Meski menurunkan kombinasi pemain muda dan senior, kualitas permainan tidak menurun. Nama-nama seperti Ekitike, Olise, hingga Gusto mampu tampil impresif, melengkapi performa bintang utama.
Selain itu, Deschamps juga cermat dalam memanfaatkan rotasi. Masuknya Camavinga langsung memberi dampak pada gol kedua, sementara Thauvin yang baru bermain beberapa menit langsung menyumbang gol penutup.
Kondisi ini menegaskan bahwa Les Bleus punya banyak opsi untuk menghadapi jadwal padat kualifikasi, sekaligus modal berharga menuju turnamen besar.
Azerbaijan Perlu Berbenah
Di sisi lain, hasil ini menjadi alarm keras bagi Azerbaijan. Dengan hanya satu poin dari tiga laga, mereka semakin sulit bersaing di Grup D. Pertahanan yang terlalu rapuh dan serangan yang minim variasi membuat tim ini mudah ditebak lawan.
Meski begitu, pengalaman melawan tim sekelas Prancis bisa menjadi bahan evaluasi penting. Dengan sisa laga yang masih cukup banyak, peluang memperbaiki posisi tetap terbuka, asalkan mereka segera memperbaiki konsistensi.
Susunan Pemain
Prancis XI: Mike Maignan; Dayot Upamecano, William Saliba, Theo Hernandez, Malo Gusto; Adrien Rabiot, Khephren Thuram; Kingsley Coman, Michael Olise, Hugo Ekitike; Kylian Mbappé.
Pelatih: Didier Deschamps.
Azerbaijan XI: Sahruddin Mahammadaliyev; Bahlul Mustafazada, Anton Krivotsyuk, Elvin Badalov, Elvin Cafarquliyev; Qismat Aliyev, Emin Makhmudov, Abdulla Xaybulayev, Rustam Akhmedzade, Toral Bayramov; Mahir Emreli.
Pelatih: Aykhan Abbasov.
Kemenangan 3-0 atas Azerbaijan sekali lagi membuktikan kualitas dan kedalaman skuad Timnas Prancis. Dengan catatan sempurna sembilan poin dari tiga laga, Les Bleus semakin mantap di puncak klasemen Grup D.
Bagi Deschamps, hasil ini bukan hanya soal tambahan poin, tetapi juga bukti bahwa rotasi pemain berjalan efektif. Sementara bagi Azerbaijan, laga ini menjadi pengingat bahwa mereka harus segera berbenah jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan di grup.