JAKARTA - Pertemuan Timnas Indonesia dengan Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan menjadi salah satu laga paling menantang sekaligus penting bagi skuad Garuda. Pertandingan yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu, 12 Oktober 2025 dini hari WIB, berpotensi menentukan arah langkah Indonesia dalam perburuan tiket menuju putaran final Piala Dunia.
Lebih dari sekadar laga penyisihan, duel kontra Irak menyimpan bobot historis. Indonesia datang dengan misi ganda: menjaga asa lolos dan sekaligus mematahkan rekor buruk melawan tim berjuluk Singa Mesopotamia.
Dari sembilan pertemuan sebelumnya, Garuda delapan kali kalah dan hanya sekali imbang, itupun terjadi pada tahun 1973. Statistik ini jelas menjadi tantangan besar yang kini dihadapi generasi baru sepak bola Indonesia.
Laga Penentu di Grup B
Indonesia tergabung di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, bersama dua kekuatan besar lainnya, yakni Irak dan Arab Saudi. Format kompetisi menjadikan setiap laga sangat krusial, karena hanya juara grup yang otomatis mengamankan tiket ke Piala Dunia.
Sementara itu, tim yang finis di posisi kedua masih harus melewati jalur panjang melalui babak kelima dan playoff antarkonfederasi.
Kondisi ini menempatkan pertandingan melawan Irak dalam situasi genting. Kekalahan akan memperberat langkah Indonesia, sementara kemenangan bisa membuka peluang lebih besar untuk bersaing memperebutkan posisi puncak.
Sebelumnya, Garuda sudah menghadapi Arab Saudi di laga pembuka grup pada Kamis, Oktober 2025. Meski bermain penuh determinasi, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-3.
Hasil tipis tersebut menambah tekanan di laga kedua, sekaligus membuat bentrokan melawan Irak di Jeddah menjadi penentu asa Garuda di babak kualifikasi ini.
Dukungan dan Harapan Suporter
Kick-off pertandingan melawan Irak dijadwalkan berlangsung pada pukul 02.30 WIB. Meski waktunya dini hari, antusiasme suporter Indonesia diyakini tetap tinggi.
Pertandingan ini bisa disaksikan secara langsung melalui RCTI dan layanan streaming Vision+, sehingga seluruh pecinta sepak bola Tanah Air berkesempatan mendukung perjuangan tim kesayangan mereka.
Dukungan moral dari suporter diharapkan menjadi energi tambahan bagi para pemain yang tengah berjuang di lapangan. Apalagi, meskipun laga dimainkan di Arab Saudi, atmosfer dukungan diaspora Indonesia di Jeddah dan sekitarnya diyakini bisa memberi dorongan semangat ekstra.
Rekor Buruk Melawan Irak
Secara historis, Irak memang lawan yang kerap menyulitkan Indonesia. Dalam dua pertemuan terakhir di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Garuda harus menelan kekalahan dengan skor 1-5 di leg pertama dan 0-2 di leg kedua. Dominasi Irak selama puluhan tahun membuat pertemuan ini sarat beban psikologis.
Namun demikian, setiap pertandingan selalu memberi peluang baru. Tim asuhan Patrick Kluivert datang ke Jeddah dengan semangat memperbaiki catatan. Dengan persiapan matang, strategi disiplin, serta motivasi tinggi, Indonesia berharap mampu memberikan kejutan.
Persiapan Timnas Indonesia
Pelatih Patrick Kluivert memimpin langsung sesi latihan perdana di lapangan latihan King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat, 4 Oktober 2025. Fokus latihan diarahkan pada peningkatan organisasi permainan, transisi cepat, dan efektivitas serangan balik—strategi yang diyakini bisa menjadi senjata menghadapi Irak yang unggul dalam fisik dan pengalaman.
Dalam pernyataannya, Kluivert menegaskan pentingnya menjaga konsentrasi sepanjang 90 menit. Irak dikenal memiliki daya serang mematikan dan kerap memanfaatkan kelengahan lawan. Karena itu, keseimbangan antara bertahan rapat dan menyerang efektif menjadi kunci sukses Garuda.
Peluang dan Tantangan
Menghadapi Irak jelas bukan tugas mudah. Mereka adalah tim dengan tradisi kuat di kancah Asia dan diperkuat pemain berpengalaman yang merumput di liga-liga top. Namun, Indonesia tidak datang tanpa modal. Performa meningkat dalam beberapa tahun terakhir, keberanian menurunkan talenta muda, serta pengalaman menghadapi tim-tim besar Asia menjadi bekal penting.
Bagi skuad Garuda, laga ini bukan hanya soal tiga poin, melainkan juga tentang menguji sejauh mana mereka telah berkembang. Mampu menahan imbang atau bahkan mengalahkan Irak akan menjadi tonggak sejarah sekaligus bukti bahwa Indonesia benar-benar siap bersaing di level tertinggi.
Konteks Lebih Luas
Kemenangan atas Irak akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya bagi posisi klasemen, tetapi juga bagi kepercayaan diri tim. Dengan persaingan yang sangat ketat di Grup B, setiap poin begitu berharga. Apabila Indonesia mampu mencuri hasil positif, peluang untuk melangkah ke babak berikutnya akan tetap terbuka lebar.
Namun, sebaliknya, hasil negatif bisa membuat jalan semakin terjal. Dengan Arab Saudi sebagai rival kuat lain di grup ini, Garuda tidak memiliki banyak ruang untuk kesalahan.
Pertandingan antara Indonesia dan Irak di Jeddah bukan sekadar laga kualifikasi biasa. Di balik skor akhir yang akan tercatat, ada ambisi besar, tekanan sejarah, dan harapan jutaan suporter. Irak memang punya rekor impresif, tetapi Indonesia datang dengan semangat baru, dipimpin Patrick Kluivert, serta keinginan kuat untuk mengubah narasi lama.
Apapun hasilnya, laga ini akan menjadi tolok ukur penting bagi perkembangan sepak bola Indonesia di pentas Asia.