Mentan Amran Dorong Hilirisasi Kakao Sabang Lewat Dukungan Bibit

Rabu, 26 November 2025 | 13:36:07 WIB
Mentan Amran Dorong Hilirisasi Kakao Sabang Lewat Dukungan Bibit

JAKARTA - Pemerintah pusat kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong hilirisasi komoditas perkebunan, terutama kakao, melalui dukungan langsung kepada daerah. 

Langkah ini mengemuka setelah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan kesediaan penuh untuk memenuhi berapa pun kebutuhan bantuan bibit kakao bagi Kota Sabang, Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Amran usai menerima kedatangan Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, bersama Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Amsakar Achmad. Pertemuan tersebut berlangsung setelah terungkapnya temuan ratusan ton beras impor di dua wilayah tersebut.

“Khusus kakao berapa permintaan berapa permintaan Sabang kami penuhi,” ujar Amran di kediamannya, sebagaimana dikutip dari rilis video resmi pada Rabu pagi.

Sabang Minta Bibit Kelapa hingga Padi Gogo

Dalam pertemuan itu, Amran juga menerima sejumlah permintaan tambahan dari Pemerintah Kota Sabang. Selain bibit kakao, daerah tersebut meminta bantuan berupa bibit kelapa, padi gogo, serta pompa air untuk mendukung produktivitas sektor pertanian mereka.

Amran mengaku baru mengetahui bahwa produksi cokelat dari Kota Sabang telah berhasil menembus pasar Eropa. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pelaku usaha di Sabang telah berhasil menjalankan hilirisasi komoditas kakao secara nyata melalui operasional pabrik pengolahan di daerah tersebut.

Menurut Amran, keberadaan pabrik tersebut merupakan contoh konkret hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah. Ia menegaskan bahwa nilai tambah dari hilirisasi kakao bahkan mencapai 37 kali lipat dibandingkan hanya menjual bahan mentah.

“Jadi ini yang kita dorong industri kami siapkan bibit unggul nanti Kadis menindaklanjuti berapa saja Bapak minta kita penuhi untuk Sabang,” tegas Amran.

Produksi Cokelat Sabang Menembus Pasar Eropa

Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, menjelaskan bahwa daerahnya telah memiliki dua pabrik pengolahan cokelat yang beroperasi aktif. Kedua pabrik tersebut menghasilkan bubuk cokelat berkualitas tinggi yang dinilai sebagai kelas A plus, sehingga banyak diminati pasar, termasuk wisatawan yang datang ke Sabang.

Dengan tingginya permintaan, Sabang bahkan menghadapi kekurangan stok kakao. Kondisi itu membuat dukungan bibit dari pemerintah menjadi penting untuk mendorong perluasan dan peningkatan produksi kebun kakao di wilayah tersebut.

Zulkifli menekankan bahwa tingginya minat pasar tidak hanya berasal dari kalangan pengusaha, melainkan juga dari wisatawan yang menganggap produk cokelat Sabang sebagai suvenir unggulan.

Komitmen Pemerintah terhadap Hilirisasi Pertanian

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melihat hilirisasi sebagai kunci peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor pertanian. Amran memandang komoditas kakao dari Sabang sebagai contoh nyata bagaimana hilirisasi berperan dalam meningkatkan pendapatan petani dan memperluas pasar ekspor.

Dalam konteks nasional, kebijakan hilirisasi pertanian tidak hanya bertujuan menyejahterakan petani, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai produsen produk olahan bernilai tinggi. Kakao menjadi salah satu komoditas utama yang terus didorong agar dapat memberikan kontribusi optimal.

Amran menegaskan bahwa dukungan bibit unggul merupakan langkah awal bagi peningkatan kapasitas produksi. Ia meminta dinas terkait untuk segera menindaklanjuti permintaan tersebut, sehingga pembangunan industri kakao di Sabang dapat berkelanjutan dan semakin kompetitif.

Sektor Pertanian Sabang Perlu Penguatan Infrastruktur

Selain bibit kakao, permintaan bantuan bibit kelapa, padi gogo, dan pompa menandakan perlunya penguatan sistem produksi dan infrastruktur pertanian di Sabang. Dengan kebutuhan ini, pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif.

Dukungan tersebut tidak hanya diharapkan meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah, khususnya setelah terungkapnya kasus masuknya beras impor ilegal dalam skala besar.

Temuan ratusan ton beras impor tersebut menjadi perhatian pemerintah karena terjadi di tengah kondisi produksi nasional yang sedang melimpah. Hal ini juga memicu diskusi serius antara kepala daerah dan Mentan.

Prospek Kakao Sabang di Pasar Global

Keberhasilan ekspor cokelat olahan dari Sabang ke Eropa mencerminkan potensi besar daerah tersebut dalam rantai pasok komoditas bernilai tinggi. Kualitas produk yang diakui sebagai kelas A plus menunjukkan bahwa Sabang mampu bersaing di pasar premium.

Tingginya permintaan pasar sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan produk olahan cokelat berkualitas. Hal ini dapat menjadi peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan melalui produksi yang lebih intensif dan berkelanjutan.

Melalui penguatan suplai bibit unggul, perluasan lahan, dan dukungan industri pengolahan, Sabang berpotensi memperluas pangsa pasarnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Membangun Ekosistem Industri Kakao yang Berkelanjutan

Dukungan pemerintah tidak hanya berfokus pada suplai bibit, tetapi juga penguatan ekosistem dari hulu hingga hilir. Dengan adanya dua pabrik pengolahan, Sabang telah memulai langkah penting dalam penguatan hilirisasi.

Tinggal bagaimana pemerintah daerah dan pusat berkolaborasi untuk memastikan pasokan bahan baku tetap terjaga, kualitas ditingkatkan, dan kapasitas produksi dinaikkan. Dukungan tersebut menjadi kunci jawaban bagi permintaan pasar yang terus tumbuh.

Terkini