Listrik

Panduan Lengkap Token Listrik November 2025: Hitung kWh

Panduan Lengkap Token Listrik November 2025: Hitung kWh
Panduan Lengkap Token Listrik November 2025: Hitung kWh

JAKARTA - Bagi pelanggan listrik prabayar PLN, membeli token listrik adalah kewajiban agar layanan listrik tetap menyala.

Namun, tidak semua pelanggan memahami jumlah kWh yang mereka dapatkan dari nominal tertentu, karena hal ini dipengaruhi beberapa faktor.

Jumlah energi listrik yang diterima tergantung pada nilai token, tarif dasar listrik (TDL), dan pajak penerangan jalan (PPJ) yang bervariasi antarwilayah, mulai dari 3–10 persen. Dengan memahami perhitungan ini, pelanggan bisa mengatur penggunaan listrik rumah tangga lebih efisien dan tepat sasaran.

Tarif Listrik Prabayar Tetap di November 2025

Penyesuaian tarif listrik nonsubsidi dilakukan tiga bulan sekali berdasarkan parameter ekonomi makro, seperti nilai tukar rupiah, inflasi, Indonesian Crude Price (ICP), dan Harga Batubara Acuan (HBA). Meski perubahan parameter makro cenderung menyebabkan kenaikan tarif, pemerintah memutuskan tarif listrik tetap hingga akhir 2025.

“Secara akumulasi, perubahan parameter makro seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik. Namun, untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan tarif listrik tetap hingga akhir tahun,” kata Plt. Direktur

Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Tri Winarno dalam keterangan resmi, Rabu. Keputusan ini memberikan kepastian bagi pelanggan prabayar dalam merencanakan pengeluaran listrik bulanan.

Daftar Tarif Dasar Listrik November 2025

Berdasarkan laman resmi PLN, tarif dasar listrik per kWh untuk pelanggan rumah tangga nonsubsidi prabayar November 2025 adalah:

900 VA (R-1/TR): Rp 1.352 per kWh

1.300 VA (R-1/TR): Rp 1.444,70 per kWh

2.200 VA (R-1/TR): Rp 1.444,70 per kWh

3.500–5.500 VA (R-2/TR): Rp 1.699,53 per kWh

6.600 VA ke atas (R-3/TR): Rp 1.699,53 per kWh

Tarif ini menjadi acuan untuk menghitung jumlah kWh dari setiap pembelian token.
Selain TDL, pelanggan harus memperhitungkan PPJ sesuai daerah masing-masing.

Cara Menghitung kWh dari Token Listrik

Untuk menghitung kWh, pelanggan bisa menggunakan rumus:
(Harga token – PPJ) ÷ tarif dasar listrik.
Contohnya, pelanggan 1.300 VA di Jakarta membeli token Rp 100.000, dengan PPJ 3 persen:

Harga token: Rp 100.000

PPJ 3 persen: Rp 3.000

Tarif dasar listrik: Rp 1.444,70 per kWh

Perhitungannya: (Rp 100.000 – Rp 3.000) ÷ Rp 1.444,70 = 67,14 kWh

Artinya, pembelian token Rp 100.000 menghasilkan sekitar 67,14 kWh untuk pelanggan nonsubsidi 1.300 VA di Jakarta. Jumlah kWh yang diterima pelanggan dapat berbeda di wilayah lain, tergantung pada daya listrik dan persentase PPJ lokal.

Tips Mengatur Penggunaan Listrik

Dengan mengetahui jumlah kWh yang diperoleh, pelanggan dapat mengelola pemakaian listrik rumah tangga lebih efisien. Misalnya, mengatur waktu penggunaan AC, pemanas air, dan peralatan rumah tangga lain agar token lebih awet hingga pembelian berikutnya.

Selain itu, pelanggan bisa memanfaatkan informasi ini untuk merencanakan pengeluaran bulanan, terutama di rumah tangga dengan daya besar. Pemahaman jumlah kWh juga membantu pelanggan menghindari kelebihan tagihan dan pemadaman listrik karena habisnya token.

Kesimpulan dan Kepastian Tarif

Tarif listrik November 2025 tetap menjadi acuan bagi pelanggan prabayar PLN.
Dengan rumus perhitungan kWh, pelanggan dapat memperkirakan energi listrik yang diterima dari nominal token tertentu.

Meski nominal sama, jumlah kWh dapat berbeda karena TDL dan PPJ tiap daerah berbeda, sehingga penting untuk menghitung sendiri sebelum membeli token. Pelanggan yang memahami hal ini dapat memaksimalkan penggunaan listrik, mengontrol pengeluaran, dan menghindari gangguan layanan listrik di rumah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index