Krakatau Steel

Danantara Perkuat Kebangkitan Krakatau Steel Lewat Dukungan Strategis

Danantara Perkuat Kebangkitan Krakatau Steel Lewat Dukungan Strategis
Danantara Perkuat Kebangkitan Krakatau Steel Lewat Dukungan Strategis

JAKARTA - Upaya pemulihan kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk / (IDX: KRAS) memasuki fase penting setelah perusahaan memaparkan perkembangan terbarunya dalam Public Expose daring pada Selasa. 

Perseroan menegaskan bahwa agenda pembenahan terus dilakukan secara menyeluruh untuk memperbaiki fondasi usaha.

Sejumlah langkah diperkuat, mulai dari efisiensi produksi, optimalisasi rantai pasok, peningkatan tata kelola, hingga restrukturisasi bisnis. Dalam proses ini, dukungan Danantara menjadi elemen pendorong kunci untuk mempercepat momentum pemulihan Krakatau Steel.

Manfaat dukungan tersebut dirasakan melalui peningkatan utilisasi fasilitas produksi, stabilitas pasokan bahan baku, percepatan siklus kerja, sekaligus penguatan daya saing harga dan ketepatan pengiriman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Komitmen Danantara pada Industri Baja Nasional

Krakatau Steel menyampaikan apresiasi terhadap Danantara sebagai mitra strategis Pemerintah dalam program penyehatan BUMN. Pemberian dukungan modal kerja secara signifikan dinilai sebagai fondasi yang memperkuat struktur finansial dan operasional Krakatau Steel di tengah upaya kembali menuju produktivitas dan profitabilitas yang berkelanjutan.

Perseroan meyakini bahwa dukungan Danantara mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat BUMN strategis sebagai tulang punggung industri nasional. Keberlanjutan operasional Krakatau Steel, menurut perusahaan, merupakan kepentingan strategis bagi kemandirian industri baja Indonesia.

Managing Director Business-3 Danantara Asset Management, Febriany Eddy, menegaskan bahwa Krakatau Steel merupakan industri strategis nasional yang perlu segera disehatkan. Peningkatan kebutuhan baja di tingkat domestik maupun regional membuat perbaikan industri baja menjadi urgensi.

“Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari kondisi hari ini,” ujar Febriany Eddy dalam keterangan resmi.

Ia menambahkan bahwa sektor baja adalah investasi jangka panjang sehingga penyehatan Krakatau Steel merupakan langkah tepat. “Investasinya bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” jelasnya.

Sinkron dengan Agenda Nasional

Dukungan Danantara bagi Krakatau Steel sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Dukungan tersebut beririsan dengan agenda memperkuat kemandirian industri nasional, mempercepat hilirisasi manufaktur dalam negeri, serta memastikan kedaulatan rantai pasok baja sebagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pertahanan.

Di saat yang sama, dukungan ini juga menjadi upaya untuk memperbesar kapasitas industri strategis nasional agar mampu berkompetisi secara berkelanjutan, baik di pasar domestik maupun internasional.

Sejalan dengan itu, Krakatau Steel telah menunjukkan capaian operasional yang semakin solid. Perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar Rp401 miliar sepanjang kuartal III 2025, yang menjadi sinyal positif atas efektivitas program pembenahan yang dijalankan.

Dalam upaya merapikan struktur keuangan, perusahaan juga mendapatkan persetujuan dari beberapa kreditur untuk melaksanakan program Penyelesaian Kewajiban Dipercepat dengan Keringanan (Haircut). Hal ini menjadi bagian penting dari strategi penguatan profitabilitas dan penurunan beban keuangan.

Transformasi Keuangan dan Optimisme 2025

Haircut tahap pertama direalisasikan pada September 2025 dengan empat bank swasta. Dari total kewajiban sebesar USD200 juta—termasuk bunga dan denda—Krakatau Steel melakukan pembayaran sebesar USD35 juta. Dengan demikian, perseroan memperoleh diskon atau haircut sekitar 82,5% dari total kewajiban.

Transaksi ini membuat PTKS membukukan laba haircut hingga USD157 juta. Total laba yang akan diperoleh dari keseluruhan transaksi haircut mencapai USD295 juta, sementara kewajiban pokok restrukturisasi berkurang 20% atau sekitar USD290 juta.

Selain itu, beban bunga perusahaan turut berkurang sekitar USD3,5 juta per tahun, memberikan ruang lebih luas bagi perseroan untuk fokus pada peningkatan kinerja operasional.

Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, yang juga menjabat sebagai Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) serta Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA), menegaskan komitmen perusahaan dalam melanjutkan transformasi menyeluruh.

“Krakatau Steel menegaskan komitmennya untuk melakukan transformasi menyeluruh. Tujuannya adalah agar perusahaan tidak hanya dapat keluar dari tekanan finansial, tetapi juga tumbuh sebagai perusahaan yang kompetitif, berkelanjutan, dan mampu mendukung pembangunan nasional,” jelas Akbar.

Dengan struktur permodalan yang semakin sehat dan produktivitas yang membaik, Krakatau Steel menyatakan optimisme dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja positif. Perseroan juga menargetkan posisi yang lebih kuat dalam rantai pasok baja nasional.

Dukungan yang konsisten dari Danantara diyakini akan menjadi penggerak utama untuk mengembalikan Krakatau Steel sebagai pemain penting dalam industri baja Indonesia, sekaligus memastikan kontribusinya terhadap pembangunan nasional berjalan semakin kokoh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index